Selasa, 03 Juni 2014

Pokok Bahasan Surat Menyurat (Arti dan Fungsi Surat, Syarat-syarat surat yang baik, Bahasa Surat, Bagian-bagian surat, Contoh Surat)




Nama : Rohadi Setiawan
NPM : 13209838


1. Arti atau Pengertian Surat  Menyurat

Surat adalah satu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepada pihak lain. Informasi itu dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan, dan sebagainya.

2. Fungsi Surat

Surat berfungsi untuk
1)  Menyampaikan informasi yang tidak mungkin disampaikan secara tatap muka.
2)  Mengirimkan berita yang tidak bergantung pada waktu, ruang, tenaga, dan biaya.
3)  Alat bukti dalam suatu persengketaan.
4)  Menyimpan informasi dalam waktu lama.
5)  Memuaskan diri sendiri.
6)  Memungkinkan seseorang menafsirkan dengan matang apa yang dimaksud oleh penulis.
7)  Memberi kesempatan kepada penerima surat untuk menentukan reaksi yang diperlukan.
8)  Memberikan kesempatan yang banyak kepada penulis surat untuk memilih kata dan kalimat      yang tepat, sehingga salah paham atau kemungkinan terjadinya perselisihan dapat dihindari.
9) Memberikan kesempatan kepada penerima surat untuk meminta bantuan orang lain menyelesaikan informasi  yang tertuang dalam surat.
10) Dapat digandakan untuk orang lain.
11) Hal-hal yang bersipat rahasia.

3. Syarat-syarat Membuat Surat

Membuat surat yang baik tidaklah gampang. Banyak persyaratan harus dipenuhi. Di samping harus menerapkan prinsip-prinsip efisiensi dan efektivitas, untuk mampu menyusun surat yang baik, menarik, dan modern, penulis harus menguasai syarat dan ciri-ciri surat yang baik, sebagai berikut :
1) Surat ditulis dalam bentuk yang menarik dan tersusun baik sesuai dengan peraturan menulis surat.
Untuk itu penulis harus memahami berbagai bentuk surat yang akan digunakan.
2) Surat tidak mengandung kata-kata atau kalimat yang tidak berguna.
Tidak boleh rumusannya bertele-tele atau berbelit-belit. Kalimat hendaknya sederhana, lugas, dan mudah dipahami pembaca. Juga kata-kata yang dipakai harus jelas, tepat, tidak mendua, hemat, dan benar sesuai dengan tata bahasa Indonesia. Hindarilah singkatan  yang tidak perlu, kecuali singkatan untuk satuan-satuan ukuran dan singkatan yang telah lazim dipakai dalam surat menyurat.
3) Surat menunjukkan budi bahasa, pertimbangan baik dan bijaksana.
Nada surat harus hormat, sopan, dan simpatik. Usahakan agar tidak menyinggung atau merendahkan pembaca surat. Dalam menulis surat, penulis hendaknya bersikap seolah-olah ia sedang berbicara dengan yang dituju.
4) Surat hendaknya tidak terlalu panjang.
Surat yang pendek lebih banyak memberi manfaat, misalnya praktis, estetis, dan menghindarkan salah pengertian.
5) Surat harus bersih, necis, tidak kotor.
Sebaiknya dipergunakan kertas yang baik dan warna yang sesuai. Ketikan rapi dan tidak ada huruf yang bertumpuk dan cermat.

Di bawah ini diberikan langkah-langkah penyusunan surat resmi yang perlu diperhatikan :
1. Membuat perencanaan dan persiapan yang baik.
2. Menetapkan dan menguasai masalah yang akan diungkapkan.
3. Pokok masalah itu disusun, lalu diuraikan secara sistematis, kronologis, runtut, dan konsisten.
4. Menetapkan bahan dan data untuk menyusun surat.
5. Mengetahui siapa yang dituju.
6. Menyadari dan menentukan posisi penulis.
7. Menggunakan kelengkapan (fasilitas) yang memadai : pengguna- an bentuk surat, jenis kertas yang dipakai,  warna kertas,  ukuran kertas (folio, kuarto, oktavo), amplop surat dan cara melipat surat, pengetikan, serta pengiriman (waktu yang tepat, jaminan keamanan isinya).
8. Meniliti kembali surat yang telah dikerjakan, apakah sudah betul dan layak dikirimkan atau belum.

4. Bagian-bagian Surat

1. Kepala surat  : Bagian surat yang menunjukan ciri khas suatu badan usaha,perusahaan,atau        kantor. kepala surat(kop surat) terletak di bagian paling atas surat.

2. Tanggal surat  : Dimana penulisannya menggunakan huruf untuk bulan,sedangkan untuk               tanggal  dan tahun menggunakan angka arab dan tidak boleh disingkat.

3. Nomor surat : Digunakan untuk surat-surat yang sifatnya resmi dan dinas.

4. Lampiran  : Sesuatu yang melengkapi sebuah surat yang berisi keterangan berhubungan         dengan surat dan diikutsertakan dalam pengiriman.

5. Perihal/hal surat  : Bagian surat yang digunakan sebagai petunjuk mengenai masalah pokok surat.

6. Alamat  : Meliputi alamat luar pada sampul dan alamat dalam pada surat.

7. Salam pembuka :Bagian surat yang berisi kalimat untuk membuka suatu pembicaraan dalam         surat.
8. Isi surat : Pembicaraan inti dalam surat

9. Salam penutup : Bagian surat yang menandakan bahwa surat telah berakhir.

10. Nama perusahaan/jabatan :Dimana nama perusahaan digunakan untuk surat niaga,sedangkan          nama jabatan digunakan untuk surat dinas.

11.  Tanda tangan  :Digunakan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap surat               tersebut.

12.   Nama terang : Nama jelas orang yang betanggung jawab terhadap surat /nama orang yang          menandatangani surat.

13. Nama jabatan/NIP : Digunakan dalam surat niaga,sedangkan nip digunakan dalam surat    dinas pemerintah.

14. Tembusan : Surat yang dibuat dengan tindasan karbon yang dapat dikirim kepada orang-         orang   yang ada hubungan dengan surat tersebut.

15. Inisial : Singkatan nama pengonsep dan pengetik surat tersebut.
5. Bahasa Surat
Yang dimaksud dengan bahasa surat di sini ialah bahasa yang kita gunakan dalam surat kita, terutama bahasa dalam bagian inti surat itu.Bahasa yang digunakan harus tunduk kepada semua aturan bahasa yang berlaku baik struktur kata dan kalimat, maupun penggunaan tanda-tanda baca, pemakaian alinea/paragraf, dan sebagainya.
Pada alinea pembuka yang merupakan pengantar isi surat, penulis surat biasanya menggunakan kalimat-kalimat khusus yang disesuaikan dengan maksud surat itu. Misalnya, memberitahukan sesuatu, menyatakan sesuatu, meminta sesuatu, membalas surat atau menjawab pertanyaan, dan sebagainya.
Beberapa contoh kalimat pembuka:
-          Dengan surat ini kami beritahukan kepada Saudara…
-          Dengan ini kami mohon bantuan Saudara untuk…
-          Bersama ini kami kirimkan kepada Bapak…
-          Seiring dengan surat ini kami kirimkan uang dengan wesel pos sebesar…
-          Membalas surat Ibu tanggal…
-          Menjawab pertanyaan Anda dalam surat Anda…
-          Memenuhi pesanan Tuan dengan surat tanggal… nomor…
-          Menyusul surat kami tanggal…, dengan ini kami beri tahukan bahwa…
-          Dengan sangat menyesal kami sampaikan kepada Bapak bahwa…
Kesalahan yang boleh dikatakan sudah menjadi suatu salah kaprah dalam surat-menyurat ialah penggunaan kalimat pembuka: Bersama ini kami kabarkan bahwa…, atau Bersama surat ini saya beri tahukan kepada Saudara bahwa…
Ungkapan bersama ini mengandung arti ‘seiring dengan ini’, sedangkan kabar atau berita yang disampaikan itu tidak seiring dengan surat itu, tetapi ada di dalam surat itu. Oleh karena itu, bukan kata bersama ini yang hendaknya dipakai di situ, melainkan katadengan ini atau dengan surat ini.
Mungkin karena pengaruh bahasa Belanda atau Inggris kita juga menulis kalimat pembuka: Menjawab surat Saudara… padahal yang dijawab bukan surat, melainkan pertanyaan yang ada di dalam surat yang diterima. Dalam bahasa Indonesia, lebih tepat bila kita mengatakan/menulis: Membalas surat Saudara tanggal… atauMenjawab pertanyaan Saudara dalam surat tanggal…
Kalimat pembuka yang dimulai dengan kata berhubung saja juga tidak tepat karena ungkapan yang seharusnya digunakan ialah berhubung dengan. Misalnya, berhubung dengan kesehatan saya hari ini agak terganggu… Boleh juga kita mulai kalimat itu bukan dengan ungkapan berhubung dengan, melainkan dengan kata karena:  Karena kesehatan saya hari ini… dan seterusnya.
Ungkapan berhubung dengan menyatakan hubungan pertalian, sedangkan kata karena dipakai untuk menyatakan sebab-akibat. Jadi ada perbedaannya: kata karena tidak dapat diganti dengan kata berhubung. Ungkapan lain menyatakan hubungan pertalian ialah:bertalian dengan, berhubungan dengan, sehubungan dengan, berkenaan dengan, sejalan dengan.
Kalimat penutup surat juga disesuaikan dengan isi surat kita. Pada umumnya, pada akhir surat kita, kita menyampaikan terima kasih kepada orang yang kita kirimi surat itu oleh karena bantuannya, perhatiannya, kerja sama yang ditunjukkannya, dan sebagainya. Kalimat penutup ini haruslah kita tempatkan pada alinea khusus yaitu alinea penutup, jangan disambungkan saja pada bagian isi surat sesungguhnya.
Beberapa contoh kalimat penutup:
-          Atas bantuan Saudara, kami mengucapkan banyak terimakasih.
-          Kami akhiri surat kami dengan ucapan terima kasih atas perhatian serta kerja sama Saudara yang baik.
-          Sekianlah laporan kami, mudah-mudahan beroleh tanggapan dan perhatian Bapak.
-          Semoga laporan kami ini dapat membantu Bapak. Terima kasih kami ucapkan atas perhatian Bapak.

6. Contoh Surat Permohonan


No. : …………………………… ………………, ….-……-2014
Lamp : -
Hal : Permohonan


Kepada Yth.
Ketua Panitia PBA 2012
IKOPIN. Jatinangor

di-
Tempat


Dengan Hormat,

Setelah mendapatkan informasi beasiswa dari sekolah berupa Program Beasiswa Akadik (PBA) 2012 dari Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN. Jatinangor) bersama ini saya mengajukan permohonan agar dapat mengikuti program beasiswa tersebut.

Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini saya sampaikan 1 (satu) berkas persyaratan beserta rekomendasi dari sekolah.

Demikian permohonan saya, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.


contoh surat permohonan
Hormat Saya,

ttd

……………………………..
(Rohadi Setiawan) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar