Nama : Rohadi
Setiawan
NPM :
13209838
Laporan
ilmiah adalah pemecahan suatu problem
atau jawaban suatu pertanyaan, yang didukung oleh fakta yang diperoleh dari
atau yang dibuktikan benarnya oleh penulisnya.
Laporan itu adalah bentuk prosa
ilmiah yang dikembangkan untuk keperluan sains, kria,dan usaha. Dan biasanya
ditulis atas permintaan,perintah atau jasa komisi, walaupun kadang - kadang
laporan itu diterbitkan atas kehendak dan biaya penulisnya sendiri.
1.
Unsur-unsur Kerangka Laporan Ilmiah
Kerangka Laporan Ilmiah umumnya
terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :
a.
Halaman Judul
Biasanya
terdiri dari 3 atau 4 bagian yang disusun dari atas bawah sebagai berikut
1.Judul laporan terdiri dari subjek,
atau didahului dengan ‘Laporan Tentang’,’Laporan Kemajuan tentang’,’Laporann
Tahunan tentang’, ‘Penelitian tentang’ dan sebagainya. Judul laporan berbeda
dari judul buku
contoh judul laporan :
Laporan
tentang
SURVAI
PENDAHULUAN
PENGELOLAAN
PASCAPANEN TANAMAN PADI
di
daerah
KABUPATEN
JAWA BARAT
2. Nama dan identitas penerima
laporan
Unsur ini tidak selalu
ditulis. Jika ditulis, maka sebelumnya didahului dengan kata-kata 'Diserahkan
kepada'. Jika penerima laporan memiliki kedudukan resmi, tulislah kedudukan
itu. Contoh :
Diserahkan
kepada
Prof.Dr.
Satrio Putro, Direktur
Perencanaan
Lingkungan Hidup
3. Nama dan identitas penulis
Sebelum nama penulis biasanya
didahului dengan perkataan 'Oleh' dan diikuti oleh gelar. Contoh :
Oleh
Purnawarman
Insinyur
Konsultan
dan
Priambudi
Laksono
Insinyur
Perencana
4. Tempat dan tanggal
Dibagian bawah halaman ditulis
tempat dan tanggal dalam 2 baris terpisah, contoh :
Mataram,
N.T.B
20 Maret
1999
contoh hasil laporan yang disatukan
:
Laporan
tentang
SURVAI
PENDAHULUAN
PENGELOLAAN
PASCAPANEN TANAMAN PADI
di
daerah
KABUPATEN
JAWA BARAT
Diserahkan
kepada
Prof.Dr.
Satrio Putro, Direktur
Perencanaan
Lingkungan Hidup
di Jakarta
Oleh
Purnawarman
Insinyur
Konsultan
dan
Priambudi
Laksono
Insinyur
Perencana
Mataram,
N.T.B. 20 Maret 1999
Sumber : Penulisan Karangan Ilmiah,
D.Brotowidjoyo, Mukayat, Juni,2010, Akademi Pressindo
2. Manfaat Laporan
Laporan merupakan
bentuk komunikasi yang dapat dilakukan secara tertulis atau lisan mengenai
sesuatu hal tertentu sesuai dengan tujuan penulisannya. Uraian berikut akan
lebih ditekankan pada pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan laporan
tertulis. Laporan inilah yang secara resmi dijadikan sebagai sumber informasi,
alat pertanggungjawaban, dan alat pengambilan keputusan dalam kehidupan
organisasi.
Sebelum laporan disajikan secara lisan, laporan
terlebih dahulu disusun dalam bentuk tertulis secara sistematis sehingga mudah
dipahami. Dari segi bentuk tertulis, laporan terbagi menjadi seperti berikut:
1. Laporan berbentuk formulir atau matriks, yaitu laporan yang tinggal mengisi pada blangko yang disediakan.
2. Laporan berbentuk memorandum atau nota, yaitu laporan yang diuraikan secara singkat. Laporan ini dibuat dalam rangka proses hubungan kerja antara atasan dan bawahan atau antar-unsur-unsur dalam suatu instansi.
3. Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang diuraikan lebih panjang dari memorandum sebagaimana uraian dalam bentuk surat biasa. Jenis laporan ini dapat dipergunakan untuk bermacam-macam topik.
4. Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan yang panjang, biasanya disusun seperti makalah. Materi laporan dibagi menjadi beberapa topik dan subtopik.
5. Laporan berbentuk buku, yaitu laporan yang disusun dalam bentuk buku.
1. Laporan berbentuk formulir atau matriks, yaitu laporan yang tinggal mengisi pada blangko yang disediakan.
2. Laporan berbentuk memorandum atau nota, yaitu laporan yang diuraikan secara singkat. Laporan ini dibuat dalam rangka proses hubungan kerja antara atasan dan bawahan atau antar-unsur-unsur dalam suatu instansi.
3. Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang diuraikan lebih panjang dari memorandum sebagaimana uraian dalam bentuk surat biasa. Jenis laporan ini dapat dipergunakan untuk bermacam-macam topik.
4. Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan yang panjang, biasanya disusun seperti makalah. Materi laporan dibagi menjadi beberapa topik dan subtopik.
5. Laporan berbentuk buku, yaitu laporan yang disusun dalam bentuk buku.
Agar suatu laporan dapat berfungsi sebagaimana mestinya,
dalam proses penyusunan laporan, selain harus memperhatikan berbagai prinsip
dan syarat dalam penyusunan laporan, juga harus memperhatikan tata caranya.
Pada intinya, tata cara penyusunan laporan dimulai dari tahap persiapan yang
mencakup penentuan kerangka permasalahan, tujuan penulisan laporan, dan proses
pengumpulan data, kemudian membuat kerangka laporan , dan diakhiri dengan tahap
penulisan laporan itu sendiri.
1.Tahap Persiapan
Pada tahap awal ini harus terjawab beberapa pertanyaan penting seperti hal apa yang akan dilaporkan ? Mengapa hal itu harus dilaporkan ? Kapan laporan akan disampaiakan ? Data apa yang penting, baik sebagai data utama maupun data pendukung ? Dengan terjawabnya beberapa pertanyaan ini, maka akan dapat dirumuskan secara jelas latar belakang dan masalah laporan, tujuan laporan, target waktu laporan, data yang relevanuntuk disajikan, dan sumber-sumber data.
2. Pengumpulan dan Penyajian Data
Setelah itu, langkah berikutnya adalah merencanakan pengumpulan dan penyajian data. Dalam proses pengumpulan harus selalu mengacu pada permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan. Data yang diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber primer maupun sumber sekunder. Setelah dikumpulkan, kemudian data itu dikelompokkan, data mana yang menjadi bahan utama dan data pendukung atau penunjang.
dan penyajian data
3. Sistematika Laporan
Tahap berikutnya adalah menentukan bagian-bagian utama laporan atau lazim disebut sistematika laporan, kemudian sub-sub bagian laporan yang nantinya akan dijabarkan lebih lanjut dalam kalimat-kalimat.
4. Penulisan Laporan
Pada tahap penulisan laporan harus mengacu pada sistematika yang telah ditetapkan sehingga laporan tersebut dapat tersaji secara runtut, mudah dipahami, dan enak dibaca.
1.Tahap Persiapan
Pada tahap awal ini harus terjawab beberapa pertanyaan penting seperti hal apa yang akan dilaporkan ? Mengapa hal itu harus dilaporkan ? Kapan laporan akan disampaiakan ? Data apa yang penting, baik sebagai data utama maupun data pendukung ? Dengan terjawabnya beberapa pertanyaan ini, maka akan dapat dirumuskan secara jelas latar belakang dan masalah laporan, tujuan laporan, target waktu laporan, data yang relevanuntuk disajikan, dan sumber-sumber data.
2. Pengumpulan dan Penyajian Data
Setelah itu, langkah berikutnya adalah merencanakan pengumpulan dan penyajian data. Dalam proses pengumpulan harus selalu mengacu pada permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan. Data yang diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber primer maupun sumber sekunder. Setelah dikumpulkan, kemudian data itu dikelompokkan, data mana yang menjadi bahan utama dan data pendukung atau penunjang.
dan penyajian data
3. Sistematika Laporan
Tahap berikutnya adalah menentukan bagian-bagian utama laporan atau lazim disebut sistematika laporan, kemudian sub-sub bagian laporan yang nantinya akan dijabarkan lebih lanjut dalam kalimat-kalimat.
4. Penulisan Laporan
Pada tahap penulisan laporan harus mengacu pada sistematika yang telah ditetapkan sehingga laporan tersebut dapat tersaji secara runtut, mudah dipahami, dan enak dibaca.
Laporan kegiatan merupakan alat yang
penting untuk :
a. Dasar penentuan kebijakan dan
pengarahan pimpinan.
b. Bahan penyusunan rencana kegiatan
berikutnya.
c. Mengetahui perkembangan dan
proses peningkatan kegiatan.
d. Data sejarah perkembangan satuan
yang bersangkutan dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar