Sabtu, 22 Maret 2014

POKOK BAHASAN BERFIKIR DEDUKTIF


Nama    : Rohadi setiawan
NPM    : 13209838

PENDAHULUAN
I.    Latar Belakang
    Penalaran merupakan  suatu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan yang telah diketahui sebelumnya. Setiap pernyataanpun tidak pernah lepas dari pengertian-pengertian yang membangun pernyataan tersebut.
    Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi oprasional, instrumen dan oprasinalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian dilapangan, dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
    Penalaran deduktif juga didasarkan atas prinsip, hukum, teori atau putusan lain yang berlaku umum untuk suatu hal ataupun gejala. Berdasarkan atas prinsip umum tersebut ditarik kesimpulan tentang sesuatu yang khusus yang merupakan bagian dari hal atau gejala diatas. Dengan kata lain, penalaran deduktif bergerak dari sesuatu yang umum kepada yang khusus.
II.    Permasalahan
•    Apa pengertian dari penalaran deduktif?
•    Apa saja macam-macam dan pengertian dari silogisme?
III.    Tujuan
•    Untuk mengetahui pengertian dari penalaran deduktif
•    Mengetahui macam-macam silogisme serta pengertiannya
PEMBAHASAN
PENGERTIAN PENALARAN DEDUKTIF
    Penalaran  deduktif adalah suatu tahap pemikiran dan pembelajaran manusia untuk menghubungkan antara data dengan fakta yang ada sehingga pada akhirnya terdapat kesimpulan yang dapat diambil.
    Penalaran deduktif bertolak dari sebuah konklusi atau simpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum. Simpulan yang diperoleh tidak mungkin lebih umum dari pada proposi tempat menarik simpulan itu. Proporsi tempat menarik simpulan itu disebut premis. Atau dapat juga diartikan penalaran deduktif adalah suatu penalaran. Yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
    Metode ini diawali dari perbentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian diapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut , konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
SILOGISME KATEGORIAL
    Silogisme kategorial merupakan silogisme yang proposisinya terdiri dari tiga bagian yaitu premis mayor (premis yang tremnya menjadi predikat), premis minor (premis yang tremnya menjadi subjek), dan kesimpulan. Sedangkan premis tengah atau middle trem yang saling menghubungkan premis mayor dan premis minor.
Contoh    :
•    Semua tumbuhan membutuhkan air        = premis mayor
•    Akasia adalah tumbuhan            = premis minor
•    Akasia membutuhkan air            = konklusi
Atau
•    Semua mahasiswa adalah orang-orang yang rajin    = premis mayor
•    Angga adalah seorang mahasiswa            = premis minor
•    Sebab itu, semua anak bimbingan saya adalah orang-orang yang rajin = kesimpulan
SILOGISME HIPOTESIS
    Silogisme hipotesis adalah silogisme yang terdiri dari premis mayor dengan memiliki sifat hipotesis, dan premis minor memiliki sifat kategorial.
Dalam silogisme terdapat 4 macam     :
A.    Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecendent.
Contoh    :
Jika hari ini cerah, saya akan kerumah nenek (premis mayor)
Hari ini cerah (premis minor)
Maka saya akan kerumah nenek (kesimpulan).
B.    Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh    :
Jika hutan banyak yang gundul, maka akan terjadi global warming (premis mayor)
Sekarang terjadi global warming (premis minor)
Maka hutan banyak yang gundul (kesimpulan)
C.    Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh    :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum dipersiapkan dari sekarang, maka hasil tidak akan maksimal. Pembuatan karya ilmiah telah dipersiapkan, maka hasil akan maksimal.
D.    Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Contoh    :
Bia presiden Mubarak tidak turun, para demonstran akan turun kejalan
Para demonstran akan turun kejalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.
SILOGISME ALTERNATIF
    Silogisme alternatif adalah proposisi mayor berupa proposisi alternatif, yang merupakan proposisi mengandung pilihan. Sedangkan premis minor merupakan proposisi kategorial yang menerima atau menolak dari berbagai alternatif yang ada. Konklusi silogisme tergantung dari premis minornya, kalau premis minornya satu alternatif, maka alternatif lainnya diterima dalam konklusi.
Contoh    :
Premi mayor     : Ayah ada dikantor atau dirumah?
Premi minor    : ayah ada dikantor
Konklusi    : sebab itu, ayah tidak ada dirumah
SILOGISME ENTIMEN
    Silogisme entimen merupakan kegiatan yang jarang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh    :
Ani telah menerima hatiah pertama karena dia telah menang dalam lomba lari.


1.      Berikut adalah salah satu bagian dari Silogisme Kategorial, kecuali ...
a.       Kesimpulan
b.      Premis minor
c.       Premis mayor
d.      Pembukaan*

2.      Merupakan kegiatan yang jarang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yang secara langsung maupun tidak langsung, merupakan pengertian silogisme ...
a.       Silogisme hipotesis
b.      Silogisme entimen*
c.       Silogisme alternatif
d.      Silogisme kategoria

3.      Dalam silogisme kategorial, premis mayor adalah term yang nantinya akan menjadi ...
a.       Keterangan
b.      Subjek
c.       Predikat*
d.      Objek

4.      Silogisme yang memiliki proposisi mayor berupa proposisi mengandung pilihan, disebut juga jenis silogisme ...
a.       Silogisme hipotesis
b.      Silogisme entimen
c.       Silogisme alternatif*
d.      Silogisme kategoria

5.      Premis yang menghubungkan premis mayor dan premis minor adalah ...
a.       Premis penghubung
b.      Premis tengah*
c.       Premis mayor
d.      Premis minor

Jawaban :
1.      D
2.      B
3.      C
4.      C
5.      B

Sumber    :
http://finramdhan.blogspot.com/2010/02/pengertian-penalaran-deduktif-dll.html
http://ditaariska.blohspot.com/2013/04/silogisme-kategorial-silogisme.html
http://dwipoerwanti.blogspot.com/2010/05/silogisme-alternatif-silogisme.html
http://dewifitriastuti.blogspot.com/2012/10/penalaran-deduktif.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar